9 Bahaya Mengonsumsi Kafein Secara Berlebihan

Kafein dapat menguntungkan jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, bahaya kafein terhadap kesehatan akan muncul.

Aug 30, 2022 - 14:02
 0  72
9 Bahaya Mengonsumsi Kafein Secara Berlebihan
9 Bahaya Mengonsumsi Kafein Secara Berlebihan

Kafein dapat menguntungkan jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, bahaya kafein terhadap kesehatan akan muncul.

Kafein adalah stimulan alami yang dapat ditemukan dalam kopi, teh, ataupun tanaman kakao. Kafein mampu merangsang otak dan sistem saraf pusat, untuk membantu kamu tetap waspada dan terhindar dari rasa lelah. Saat kadar kafein di dalam tubuh "membludak", akan ada banyak kerugian yang dapat dirasakan.

Jika dikonsumsi dengan dosis yang sewajarnya, kafein dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kewaspadaan, menjaga fungsi otak, memperkuat tubuh untuk olahraga, hingga mencegah kepikunan. Namun, kelebihan kafein akan menimbulkan sejumlah gangguan Kesehatan. Dilansir dari Sehatq.com, berikut 9 bahaya mengonsumsi kafein secara berlebihan.

1. Gangguan Kesehatan Mental

Mengonsumsi 1.000 miligram kafein dari kopi ataupun teh dalam sehari dapat mengganggu kesehatan mental. Dalam sebuah penelitian, jika dikonsumsi lebih dari 1.000 miligram sehari, kafein dapat menyebabkan munculnya rasa gugup dan kegelisahan.

Riset lain yang diikuti 25 pria dewasa sehat memperlihatkan bahaya kafein dapat meningkatkan kadar stres dua kali lipat, jika dikonsumsi sebanyak 300 miligram. Jika kamu sudah merasa gugup, gelisah, atau bahkan cemas setelah minum kopi, cobalah ingat-ingat lagi jumlah kopi yang sudah kamu minum. Bisa jadi, kamu mengonsumsi kopi secara berlebihan.

2. Insomnia Alias Susah Tidur

Terdapat sebuah penelitian yang menginvestigasi bahaya kafein terhadap jam tidur. Dalam riset ini, para peneliti meminta partisipan untuk minum 400 miligram kafein dalam bentuk kopi, sekitar 6 jam sebelum tidur, tiga jam sebelum tidur, dan juga sesaat sebelum tidur.

Para partisipan yang terbagi dalam 3 kelompok itu pun merasakan insomnia atau susah tidur. Waktu yang dibutuhkan untuk bisa tidur pun meningkat secara signifikan. Hasil penelitian ini mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan porsi dan waktu konsumsi kafein ke dalam tubuh.

Baca Juga: Atasi Insomnia dengan 7 Cara Ini

3. Masalah Pencernaan

Kafein dapat merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan peristaltik (gerakan kontraksi yang memindahkan makanan melalui sistem pencernaan). Tidak heran jika kafein dikonsumsi terlalu banyak, masalah pencernaan seperti diare akan datang.

Beberapa riset juga membuktikan, jika dikonsumsi berlebihan, kafein dapat memperparah gejala gastroesophageal reflux disease (GERD). Dalam sebuah penelitian berskala kecil, para partisipan dengan kondisi sehat diminta untuk mengonsumsi minuman berkafein. Setelah itu, mereka mengalami reaksi otot yang membuat isi lambung naik ke tenggorokan.

4. Kerusakan Otot

Tahukah kamu kalau mengonsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan rhabdomiolisis (kerusakan otot)? Kondisi ini membuat serat otot yang rusak masuk ke dalam aliran darah dan dapat menyebabkan gagal ginjal.

Meskipun jarang terjadi, kerusakan otot rhabdomiolisis juga bisa disebabkan oleh mengonsumsi kafein secara berlebihan. Dalam satu kasus, seorang wanita yang meminum 1 liter kopi dengan kandungan 565 miligram kafein, mengalami mual-mual, muntah, dan warna urinenya berubah menjadi gelap.

Untuk mengurangi risiko rhabdomiolisis, ada baiknya kamu tidak mengonsumsi kafein dengan membatasi asupan kafein hingga 250 mg per hari. Terutama jika kamu tidak terbiasa minum kopi.

5. Ketergantungan

Meskipun tidak memiliki efek ketergantungan yang sama dengan obat-obatan terlarang (kokain atau amfetamin), tapi kafein tetap bisa membuat seseorang “kecanduan”, seakan tak bisa hidup tanpanya. Berbagai penelitian membuktikan, orang-orang yang sering mengonsumsi kafein berlebihan akan mengalami gejala merugikan saat sedang menjalani tes.

Dalam riset lainnya, sekitar 213 partisipan yang sering mengonsumsi kafein, diminta untuk tidak mengonsumsinya selama 16 jam. Kemudian, mereka harus mengisi kuisioner yang sudah disediakan. Hasilnya, orang-orang yang sering mengonsumsi kafein mengalami peningkatkan sakit kepala, kelelahan, dan rasa kecanduan.

6. Tekanan Darah Tinggi

Perlu diakui, secara umum kafein tidak meningkatkan risiko penyakit jantung ataupun stroke. Namun, beberapa riset membuktikan kalau bahaya kafein dapat menyebabkan tekanan darah tinggi karena menimbulkan efek stimulan pada sistem saraf. Kabar baiknya, bahaya kafein terhadap tekanan darah ini bersifat sementara dan hanya orang-orang yang tak biasa mengonsumsi kafein lah yang berisiko mengalaminya.

Namun perlu diingat juga, ada penelitian lain yang membuktikan bahwa mengonsumsi kafein berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah selama berolahraga. Hal ini dapat dirasakan oleh mereka yang sehat maupun penderita tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Obati Darah Tinggi dengan 7 Cara Alami Ini

7. Detak Jantung Cepat

Pernah merasa jantung berdetak cepat saat mengonsumsi kopi berlebihan? Ya, efek stimulan yang dimiliki kafein memang bisa membuat jantung kamu berdetak lebih cepat. Bahkan, mengonsumsi kafein kadar tinggi dalam bentuk minuman berenergi berlebihan dapat menyebabkan fibrilasi atrium (berubahnya detak dan irama jantung) pada anak muda.

Namun, bahaya kelebihan kafein ini belum tentu dirasakan setiap orang, bahkan oleh penderita penyakit jantung sekalipun. Contohnya, sebuah riset yang diikuti 51 pasien gagal jantung saja tidak menunjukkan adanya peningkatan detak jantung setelah mengonsumsi 100 miligram kafein per jam selama lima jam.

Walaupun hasil penelitiannya masih simpang siur, kamu tetap disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein berlebihan, untuk mencegah adanya peningkatan detak jantung yang tak normal.

8. Kelelahan

Minuman berkafein dikenal bisa meningkatkan energi. Namun ternyata, rasa lelah dapat muncuk jika kafein dikonsumsi secara berlebih. Sebuah riset membuktikan, minuman berenergi yang mengandung kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan suasana hati para partisipan selama beberapa jam. Namun, keesokan harinya mereka merasa lebih lelah dari biasanya.

9. Mudah Merasa Ingin Buang Air Kecil

Efek stimulan pada kandung kemih yang dimiliki kafein, ternyata bisa membuat kamu sering merasa ingin buang air kecil. Dalam sebuah riset, partisipan muda dan lanjut usia (dengan kandung kemih aktif) yang mengonsumsi 4,5 miligram kafein per kilogram berat badannya, mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil yang signifikan.

Tidak hanya itu, sebuah penelitian juga membuktikan, mengonsumsi 450 miligram kafein per hari dapat meningkatkan risiko inkontinensia (ketidakmampuan menahan air kencing). Penelitian ini diikuti oleh 65 ribu wanita dengan kandung kemih yang sehat.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Rifqi Rihza Rahman Penulis lepas yang pas-pasan