Profil Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil digadang akan maju sebagai calon presiden 2024. Partai mana yang akan mengusungnya sebagai suksesor Jokowi?

May 28, 2022 - 18:05
Jun 4, 2022 - 12:08
 0  103
Profil Ridwan Kamil
Profil Ridwan Kamil

BIODATA LENGKAP RIDWAN KAMIL
Nama Lengkap Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D 
Agama Islam
Tanggal Lahir 4 Oktober 1971
Jabatan Gubernur Jawa Barat
Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum
Masa Jabatan 5 September 2018 - 5 September 2023
Mulai Menjabat 5 September 2018
PENDIDIKAN
  • SDN Banjarsari III Bandung, 1978-1984
  • SMP Negeri 2 Bandung, 1984-1987
  • SMA Negeri 3 Bandung, 1987-1990
  • S1, Teknik Arsitektur, Institut Teknologi Bandung, 1990-1995
  • S2, Master of Urban Design University of California, Berkeley, AS, 1999-2001
KELUARGA
Istri    Atalia Praratya Kamil
Anak Emmiril Khan Mumtadz
Camillia Laetitia Azzahra
Arkana Aidan Misbach
KARIER
  • Arsitektur
  • Dosen ITB
  • Walikota Bandung periode 2013-2018
PENGHARGAAN
  • Urban Leadership Award dari Univ Pensylvania, AS, 2013
  • Pikiran Rakyat Award 2012 untuk Tokoh Muda Kreatif, 2012
  • Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British Council Indonesia, 2012
  • Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Green Building Rasuna Epicentrum, 2012
  • Green Leadership Award for Al-Irsyad Mosque from BCI Asia, 2011
  • Top 5, Best Building of The Year 2010 from ArchDaily for Al-Irsyad Mosque
  • BCI Asia Top Ten Architecture Business Award, 2010
  • Winner third prize : Design Competition Suramadu Mosque, 2010
  • The 6th Winner of The Best Design Architecture Consultant, Citradata Award
HASIL KARYA URBANE
  • Universitas Tarumanegara Kampus 1, Jakarta (2005)
  • Mesjid Agung Sumatra Barat, Mahligai Minang (2006)
  • Paramount Lakes Gading Serpong, (2006)
  • Gramedia Expo Surabaya (2006)
  • Masjid Cibubur, Bogor (2007)
  • Bintaro X-Change, Tangerang (2007)
  • Kota Jababeka Remasterplan, Cikarang (2007)
  • Kampus UMN, Serpong (2007)
  • Area 24, Jakarta (2007)
  • Hotel Santika Premiere, Medan (2007)
  • Jembatan Westdrain Ancol, Jakarta (2007)
  • Kuningan City, Jakarta (2007)
  • Bottle House (Rumah Botol), Bandung (2008)
  • Paramount Gateaway, Serpong (2008)
  • Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, Kab. Bandung Barat (2008)
  • Springhill Royal Residences, Jakarta (2008)
  • Kantor BUMN, Jakarta (2008)
  • The Convergence, Jakarta (2008)
  • Rusunami Sentra Timur, Cakung (2008)
  • Pusat Kesenian dan Kebudayaan Universitas Indonesia, Depok (2009)
  • The Magix Box, Fakultas Seni Budaya Universitas Indonesia (2009)
  • Medan Focal Point, Medan (2009)
  • Museum Taufik Hidayat, Jakarta (2009)
  • Masjid Semarang, Semarang (2010)
  • Masjid Suramadu, Madura (2010)
  • Masjid Gegerkalong, Bandung (2010)
  • Museum Tsunami Aceh-Rumoh Aceh, NAD (2010)
  • Harris Hotel Bogor, Bogor (2011)
  • Masjid Antapani, Bandung (2011)
  • Heteropia Office Tower, Jakarta (2011)
  • Kantor Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Jakarta (2012)
  • Hotel Tangerang, Banten (2011)
  • Hotel Horison Ultima, Purwokerto (2011)
  • Hotel Tijili Seminyak, Bali (2011)
  • 18 Office Park, Jakarta (2011)
  • Discovery World Taman Mini Indonesia Indah, Cibubur, Bogor (2011)
  • United Tractors office, Bekasi (2012)
  • LKPP Office, Jakarta (2012)
  • Bank Saudara Office, Bandung (2012)
  • Essence Apartment, Jakarta (2012)
  • Kirana Two, Jakarta (2012)
  • Senayan Aquatic Stadium, Jakarta (2012)
  • Masjid Al-Azhar, Summarecon, Bekasi (2013)
  • Masjid Emerald Bintaro, Tangerang (2013)
MEDIA SOSIAL
Facebook Ridwan Kamil
Twitter @ridwankamil
Instagram @ridwankamil

Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D adalah seorang arsitek plus politisi dari Indonesia. Ridwan Kamil saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 5 September 2018. Lalu bagaimana kisah Ridwan Kamil semasa kecil yang sering disapa Kang Emil hingga bisa menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Berikut kisah Kang Emil cilik plus pengalamannya dalam dunia politik di Indonesia.

Profil Ridwan Kamil

Ridwan Kamil, yang bernama lengkap Mochamad Ridwan Kamil, lahir di Bandung, Jawa Barat 50 tahun lalu, pada 4 Oktober 1971. Ayah Ridwan Kamil bernama Dr. Atje Misbach Muhjiddin, S.H. yang berprofesi sebagai Doktor plus juga dosen di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran.

Ayah Ridwan Kamil adalah keturunan kyai Muhyidin, yang juga dikenal sebagai Mama Pagelaran, yang mendirikan tiga pondok pesantren di Sumedang plus Subang, Jawa Barat. Ibu Ridwan Kamil adalah Tjutju Sukaesih. Ridwan Kamil anak kedua dari jumlah lima anak bersaudara.

Ridwan Kamil dikenal sebagai anak yang cerdas plus aktif sejak kecil. Ridwan Kamil adalah pekerja keras plus pantang menyerah. Ridwan Kamil kecil sudah pandai menjual es mambo buatan sendiri. Hasil dari penjualan es mambo juga mendapatkan cukup besar. Ridwan Kamil menghabiskan masa kecil plus masa mudanya di kota Bandung.

Pada tahun 1978 Ridwan Kamil masuk sekolah dasar di SDN Banjarmasin III Bandung. Kemudian di SMP, Ridwan Kamil bersekolah di SMP Negeri 2 Bandung pada tahun 1984. Kemudian, ia akhirnya melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1987.

Setelah lulus sekolah pada tahun 1990 Ridwan Kamil mengambil gelar sarjana atau sarjana di Fakultas Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung plus berhasil lulus pada tahun 1995. Sejak kuliah, Ridwan Kamil dikenal aktif dalam berbagai kegiatan, baik kelompok mahasiswa maupun unit kegiatan seni di kampusnya, ITB. Saat kuliah, Ridwan Kamil sudah hidup mandiri.

Ridwan Kamil mengakhiri kehidupan lajangnya dengan menikahi seorang gadis bernama Atalia Praratya Kamil. Pernikahan kedua mereka terjadi pada tahun 1996. Kini Ridwan Kamil plus Atalia sudah memiliki tiga orang anak bernama Emmiril Khan Mumtadz, Camillia Laetitia Azzahra plus Arkana Aidan Misbach.

Empat tahun kemudian, Ridwan Kamil mengambil plus melanjutkan studi Magister di Master of Urban Design, University of California, Berkeley dari tahun 1999 hingga 2001. Ridwan Kamil pun melanjutkan studi doktoralnya dengan meraih gelar Doktor Honoris Causa, Dong-a University pada tahun 2019.

Profil Ridwan Kamil

Perjalanan Karir Ridwan Kamil

Ridwan Kamil atau sering disapa Kang Emil memiliki karir sebagai arsitek yang juga merangkap sebagai dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung atau ITB sebelum akhirnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Pada tahun 1995 Kang Emil mendapatkan gelar sarjananya, kemudian Kang Emil memulai karirnya di Amerika Serikat. Namun karirnya hanya sekitar empat bulan, pada akhirnya Kang Emil berhenti dari pekerjaannya akibat dampak krisis moneter yang melanda Indonesia saat itu.

Namun, Kang Emil tidak serta merta berniat pulang ke negara asalnya, ia memilih tetap tinggal di Amerika Serikat sebelum mendapatkan beasiswa di University of California, Berkeley. Setelah mendapatkan kesempatan kuliah secara gratis, Kang Emil mengambil kesempatan untuk kuliah di Universitas tersebut.

Kang Emil juga mengambil pekerjaan paruh waktu sambil belajar, Kang Emil memiliki pekerjaan paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley. Pada tahun 1999 setelah Kang Emil lulus dari gelar masternya dari University of California, Berkeley, Kang Emil melanjutkan pekerjaan profesionalnya sebagai arsitek di berbagai perusahaan yang berlokasi di Amerika Serikat.

Baca Juga : Profil Prabowo Subianto : Dari Menhan ke RI 1?

Mendirikan Urbane

Pada tahun 2002 Ridwan Kamil kembali ke Indonesia dan dua tahun setelah kepulangannya Kang Emil mendirikan Urbane pada Juli 2004 bersama teman-temannya, seperti Achmad D. Tardiyana, kemudian Reza Nurtjahja, serta Irvan W. Darwis.

Urbane sendiri merupakan perusahaan yang aktif bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur serta desain. Tim Urbane juga terdiri dari para tim profesional muda, lalu kreatif serta idealis yang mencari dan juga menciptakan solusi untuk masalah lingkungan dan desain perkotaan.

Urbane juga memiliki proyek berbasis Komunitas di dalam Proyek Komunitas Urbane di mana visi dan misinya adalah untuk membantu orang-orang di komunitas perkotaan dan untuk memberikan sumbangan dan keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.

Urbane juga sudah menerima banyak penghargaan dari berbagai media internasional seperti contohnya BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut, kemudian dari tahun 2008, 2009 serta 2010, dan juga BCI Green Award tahun 2009 dalam proyek desain Rumah Botol yaitu daur ulang botol bekas.

Urbane sendiri seringkali mengikuti kompetisi dari bidang desain arsitektur di tingkat nasional. Seperti contohnya juara pertama kompetisi desain Museum Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam pada 2007.

Juara 1 lomba desain kampus Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 lomba desain Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia tahun 2009, Juara 1 lomba desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat dan Juara 1 dalam kompetisi desain Art Center di Universitas Indonesia. tahun 2009.

Hingga saat ini, Kang Emil aktif menjabat sebagai Principal di PT. Urbane Indonesia, dan sekaligus pernah menjabat sebagai pengajar ata Dosen di Departemen Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung. Selain itu, sebagai Senior Urban Design Consultant di SOM, EDAW atau Hong Kong dan San Francisco, dan SAA atau Singapura.

Berkat karir Ridwan Kamil sebagai dosen di Institut Pertanian Bogor membuatnya semakin dikenal di kota Bandung. Ridwan Kamil juga dikenal sebagai sosok yang memiliki kepribadian peduli yang kuat terhadap kemajuan di kotanya, yaitu kota Bandung.

Selain itu, Ridwan Kamil juga pernah tampil di beberapa film Indonesia, Grameds! Ridwan Kamil muncul sebagai cameo atau penampilan seseorang yang terkenal di film, teater, video dan televisi.

Profil Ridwan Kamil

Cameo Perfilman Indonesia

Ridwan Kamil pernah tampil di beberapa film dan sinetron, antara lain: Film Demi Ucok tahun 2013, Hijabers In Love tahun 2014, sinetron Preman Pensiun tahun 2015, Film Pernikahan dan Bebek Betutu tahun 2015, film Total Chaos tahun 2017.

Ada juga film Dilan 1990 tahun 2017 dan 2018, Dilan 1991 tahun 2019, film Serendipity tahun 2018, film Yowis Ben 2 tahun 2019, film Mangga Muda tahun 2020, dan pengisi suara untuk film Riki Rhino tahun 2020.

Karir Selama Menjabat Walikota Bandung

Pada tahun 2013 Ridwan Kamil dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerakan Indonesia Raya sebagai walikota Bandung. Ridwan Kamil menggandeng Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil walikota. Dalam rapat paripurna KPU Kota Bandung pada 28 Juni 2013, Ridwan Kamil dan Oded Muhammad Danial mengungguli tujuh pasangan lainnya dengan meraih 45,24% suara dan menjadikan keduanya sebagai pemenang.

Pada 16 September 2013, Ridwan Kamil dan Oded Muhammad Danial resmi dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bandung periode 2013 hingga 2018.

Salah satu program kerjanya adalah membuat Bandung Command Center yang merupakan pusat kendali kota Bandung yang didukung dengan GPS tracking dan CCTV di berbagai tempat untuk memantau kondisi kota Bandung, selain itu berguna dalam mewujudkan kota pintar bandung.

Pada tanggal 4 Februari 2017 Ridwan Kamil meresmikan jembatan penyeberangan dari Cihampelas menuju Tamansari yang diberi nama Teras Cihampelas, tujuan jembatan ini untuk mengatasi kemacetan di Jalan Cihampelas.

Jembatan Teras Cihampelas dibangun dengan anggaran Rp 45 miliar. Teras Cihampelas memiliki panjang 450 m yang terbagi dalam tiga zona yaitu kuliner, souvenir dan taman serta dapat menampung 180 pedagang. Bahkan untuk kendaraan juga bisa diparkir di Tamansari.

Karir Selama Menjabat Gubernur Jawa Barat

Pemilihan Umum Gubernur Jawa Barat 2018 yang digelar pada 27 Juli 2018, Ridwan Kamil diusung sebagai calon Gubernur. Ridwan Kamil menggandeng Uu Ruzhanul Ulum sebagai wakilnya oleh PPP, PKB, Partai Nasdem plus Partai Hanura.

Jadwal pilkada periode ini diundur yakni pada 24 Februari karena mengikuti jadwal Pilkada serentak gelombang ketiga Juni 2018. Berdasarkan peraturan yang berlaku, hanya partai politik yang memiliki 20 kursi atau lebih di DPRD Jawa Barat yang dapat mengajukan calon.

Sementara itu, partai politik yang memiliki kursi lebih sedikit hanya dapat mengajukan calon jika telah mendapat dukungan dari partai politik lain. Ridwan Kamil plus Uu Ruzhanul Ulum menjadi pasangan calon Gubernur plus Wakil Gubernur pertama yang mendaftar ke KPUD Jabar.

Dan KPU menetapkan pencalonan Gubernur plus Wakil Gubernur Jawa Barat pada 12 Februari 2018. Komisi Pemilihan Umum atau KPU Provinsi Jawa Barat telah resmi menetapkan Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2018 hingga 2023.

Hal itu terungkap dalam rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018 yang beralamat di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut. Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat dalam sambutannya mengatakan, berdasarkan keputusan KPU Jabar Nomor 145 Tahun 2018 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pilgub Jabar 2018 menetapkan pasangan nomor urut 1.

Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum memperoleh suara terbanyak sebesar 32,88% atau 7.226.254 suara.

Baca Juga :  Profil Ganjar Pranowo: Capres 2024 Idola Wong Cilik

Profil Ridwan Kamil

Kepemimpinan Ridwan Kamil Sebagai Gubernur Jawa Barat

Tipe kepemimpinan Ridwan Kamil meliputi aspek tugas dan relasi. Aspek tugas yang menunjukkan sikap tegas dalam standar kerja yang jelas dan mampu meningkatkan koordinasi secara teratur dengan bawahannya.

 Sedangkan aspek relasi adalah seorang pemimpin yang akan bertindak sebagai pendengar yang baik dari apa yang disampaikan oleh bawahannya dan menerima masukan dan kritik sebagai evaluasi yang diberikan.

1. Kepemimpinan Visioner Ridwan Kamil

Pada tahun 2019, Ridwan Kamil menerima penghargaan sebagai Inspirational Leader di Asia Pasifik pada Govinsider Innovation Awards 2019 yang diadakan di Markas Besar PBB. Penghargaan ini diberikan karena menganggap Ridwan Kamil sebagai pemimpin yang visioner dan inovatif dalam menjalankan kepemimpinannya.

Salah satu program yang diapresiasi Ridwan Kamil adalah program desa digital untuk percepatan pembangunan di Jawa Barat. Ridwan Kamil juga banyak mengeluarkan program inovasi berbasis digital lainnya dalam rangka menghadapi era industri 4.0 atau era digital.

Berbagai program inovasi berbasis digital ini menunjukkan bahwa Ridwan Kamil mampu mengidentifikasi perubahan yang akan terjadi di masa depan, khususnya era industri 4.0. Kemajuan teknologi semakin pesat sehingga Pemprov Jabar akan tertinggal jika tidak menggunakan digitalisasi dalam pelayanan publiknya.

Kemampuan Ridwan Kamil untuk mengidentifikasi perubahan tersebut telah berhasil dianggap sebagai pemimpin visioner dan bahkan diakui secara internasional.

2. Proses Pengambilan Keputusan

Pada dasarnya tipe kepemimpinan seseorang tergantung pada masing-masing individu. Demikian pula tipe kepemimpinan Ridwan Kamil dituntut untuk mampu mengambil keputusan sebagai pemimpin daerah yang tujuannya untuk melaksanakan proses pemerintahan di daerah yang dipimpinnya.

Salah satu dasar untuk menentukan jenis pengambilan keputusan dapat didasarkan pada situasi kepastian, risiko, ketidakpastian dan konflik. Di awal tahun 2020, Ridwan Kamil yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dihadapkan pada situasi ketidakpastian dan situasi risiko. Hal ini dikarenakan masuknya virus corona ke Indonesia pada awal Maret 2020. Kasus pertama ini terjadi di kawasan Depok, Jawa Barat, yang berada di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil.

Pasalnya, kasus pertama masuknya virus corona ke Indonesia adalah dan menyebarkan virus Covid-19 ke seluruh Indonesia hingga saat ini. Tipe pengambilan keputusan Ridwan Kamil adalah gaya kepemimpinan mengarahkan. Tipe pengambilan keputusan identik dengan sikap rasional dalam cara berpikir, efisiensi dan juga logis.

Tipe pengarah juga dicirikan dengan pengambilan keputusan yang cepat dan fokus pada jangka pendek, sehingga tidak jarang keputusan terjadi berdasarkan data yang terbatas dan alternatif yang sedikit.

Pengambilan keputusan secara tipe directing dapat kita lihat dari respon yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menghadapi pandemi Covid-19 pada Maret 2020 atau satu bulan setelah kasus pertama terkonfirmasi. Saat itu, Covid-19 merupakan hal baru bagi dunia, khususnya Indonesia.

Selain itu, data yang tersedia juga sangat terbatas. Sehingga perlu ada respon konkrit untuk menekan penyebaran virus corona ke daerah lain. Sehingga perlu ada respon konkrit untuk menekan penyebaran virus corona ke daerah lain.

Ridwan Kamil selaku Gubernur Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk melakukan tes cepat massal dan tes swab secara mandiri di tengah kondisi Pemerintah Pusat yang tidak mampu melakukan tes massal.

Baca Juga : Profil Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Menuju RI 1

Profil Ridwan Kamil

Ridwan Kamil Sang Kejutan Pilkada Jabar

Homo Homini Lupus, manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Pepatah latin kuno mengatakan. Betapa peran seorang manusia sangat penting ketika ia berada dalam lingkaran kekuasaan, serta berpengaruh besar bagi kehidupan banyak orang.

Ridwan Kamil tidak ingin menjadi serigala bagi masyarakat Pasundan seperti kebanyakan pemimpin yang melupakan mereka, ia ingin menjadi Homo Homini Socius, manusia yang bersahabat dengan sesama, tidak menakutkan sebagai figur pemimpin nantinya.

Pencapaian Kota Bandung selama lima tahun kepemimpinannya dinilai sebagai modal kepercayaan dirinya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Jabar 2018. Perdebatan pada pertemuan ketiga calon Gubernur Jawa Barat di Sudirman Grand Ballroom Bandung cukup meyakinkan masyarakat Jabar untuk memilih Ridwan Kamil sebagai Jabar-1.

Total perolehan suara adalah 7.226.254 (32,8 persen) yang mengukuhkan posisi pemenangan Ridwan Kamil plus wakilnya H. UU Ruzhanul Ulum, putra Kiai kelahiran Tasikmalaya. Ridwan Kamil bisa dibilang diunggulkan, tidak diperhitungkan.

Berkaca pada kontestasi sebelumnya, hegemoni dominasi partai-partai besar yang menguasai kursi di Jawa Barat, biasanya memudahkan calon untuk melangkah ke kursi Jawa Barat-1. Belum lagi drama terombang-ambingnya posisi Ridwan Kamil menjelang pencalonan, ketidakpastian partai yang akan dilaluinya, berlarut-larut plus bernuansa politik. Rapat demi rapat hingga lobi.

Kebuntuan terjadi ketika Gerindra, kendaraan yang digunakannya untuk mencalonkan diri sebagai walikota, tidak punya pilihan untuk memilihnya. Namun empat partai punya insting bagus, lewat Nasdem, PPP, PKB plus Hanura, Ridwan Kamil mengejutkan Pilkada Jabar dengan keluar sebagai pemenang.

Opini publik jelas, sosok Ridwan Kamil sebenarnya berperan besar dalam proses kampanye. Popularitasnya tak terelakkan, ditambah jenis kepemimpinan yang segar plus jauh dari kental birokrat.

Mantan walikota yang sebelumnya berkantor di Balai Kota itu siap membereskan mejanya untuk bergerak sedikit ke kawasan Gasibu, Gedung Sate. Karena di situlah markas gubernur untuk lima tahun ke depan.

Profil Ridwan Kamil

Kepemimpinan Ridwan Kamil dan Paris Van Java

Berbicara tentang kota Bandung, Paris Van Java maka bicaralah soal Ridwan Kamil juga. Jenis kepemimpinan milenial dalam kesehariannya sudah seperti ini sejak tahun 2013 menggantikan Dada Rosada, pendahulunya. Kota Bandung perlahan berubah, apa yang ada di otaknya dituangkan melalui berbagai kebijakan plus tata kota.

Konsep jenis interaksi publik Kang Emil melalui media sosial Instagram, membantu pekerjaannya sebagai walikota. Aktif menjawab pertanyaan, kritik, plus candaan dari netizen adalah hal biasa bagi Kang Emil.

Ia berhasil memoles keindahan Paris Van Java, merekonstruksi kota menjadi lebih apik plus hijau melalui konsep public lansekap, merestorasi sungai Cikapundung, ditambah kampanye bergerak yang mempromosikan budaya Sunda.

Alhasil, persepsi anak muda Bandung tak lagi ragu untuk nongkrong di setiap taman kota. Nilai gengsi fasilitas umum pun meningkat melalui sentuhan Kang Emil. Didukung pula dengan kolaborasi masyarakat setempat, keterlibatan mereka dimaksudkan untuk membangkitkan kepekaan generasi muda terhadap lingkungan plus kehidupan sosial di sekitar mereka.

Wajar saja ia digemari banyak orang di kalangan milenial. Visinya sebelum terpilih menjadi walikota pada tahun 2013 melalui “Membangun Indonesia Baru dari Bandung” sebagian besar diimplementasikan oleh Ridwan Kamil dalam lima tahun kepemimpinannya.

Meski tidak semua sektor, setidaknya citra Paris Van Java terangkat ke level yang lebih tinggi. Perpisahan terakhir di Balai Kota terlihat emosional, harapannya untuk penggantinya, Kang Oded, Walikota terpilih penggantinya. Demi mempertahankan prestasi terbaik. Oded dari pihak birokrasi juga memahami permasalahan kota Bandung.

Sebelum resmi pindah kantor, saat hendak pulang, Kang Emil diarak dengan sepeda bersama empat orang di pelataran Balai Kota. Ridwan Kamil adalah Jabar-1.

Profil Ridwan Kamil

Romantisme Atalia Kamil, The Love

Di belakang pria hebat, konon ada wanita yang juga hebat di belakangnya. Atalia Praratya Kamil adalah 'Cinta' untuk Kang Emil. Kisah asmara dua sejoli yang berstatus pejabat publik ini tak pernah pudar sejak Atalia pertama kali bertemu Ridwan Kamil pada 1994.

Sosok Atalia mengubah stigma bahwa ibu resmi tidak lagi glamor dan glamor. Kesederhanaan 'Si Cinta' sejak menjabat sebagai Ibu Walikota, Atalia yang dulunya berpredikat lulusan terbaik Universitas Pasundan ini telah mendistorsi budaya, bahwa istri pejabat nomor satu lagi hanya berwajah cantik.

 Atalia memupuk kemesraan itu agar tetap hangat, ritual Atalia yang selalu memeluk Kang Emil, selalu dilakukan sejak mereka menikah pada tahun 1996. Saat mereka ingin memulai atau menutup hari.

Atalia peduli dan aktif dalam gerakan sosial, ia terlibat dalam LSM Cipta Dewi Bandung, sebuah organisasi yang peduli pada pemberdayaan perempuan. Si Cinta Kang Emil berkarir sebagai pembawa acara televisi dan penyiar radio lokal, sehingga wajar jika melihat Atalia tidak pernah canggung dan terlihat mudah saat di depan banyak orang.

Atalia masih pendamping, jamaah Imam, Kang Emil. Statusnya sebagai Ibu Gubernur didapat karena sosok Kang Emil, meski tingkat popularitasnya dikabarkan lebih tinggi dari calon Wali Kota Bandung pada Pilkada 2018 kemarin, Atalia tak bergeming tergoda untuk maju sebagai calon ibu kota. resmi. Sudah cukup baginya untuk menemani suaminya.

Menyandang status ibu gubernur, menjadikan Atalia sebagai Ketua Umum TP PKK se-Jawa Barat. Dalam lima tahun ke depan hingga tahun 2023, mereka memiliki tanggung jawab untuk menanggulangi gizi buruk pada anak-anak di Jawa Barat, melalui program “Gerakan Jabar Zero Stunting 2023”.

Fakta Menarik Ridwan Kamil Museum Tsunami Aceh, merupakan karya Ridwan Kamil yang memenangkan kompetisi global pada tahun 2007. Museum ini dibangun untuk mengenang kedahsyatan bencana Tsunami dan perjuangan masyarakat Aceh selama restorasi.

Beliau adalah gubernur yang memiliki followers (pengikut) terbanyak di Instagram dengan 11,9 juta pengikut per April 2020. Perjalanan kisah hidupnya tercermin dalam tulisannya dalam buku “Ridwan Kamil, Pemimpin Kreatif Era Milenial.

Profil Ridwan Kamil

Tawaran untuk Pemilihan Presiden 2024

Pada 18 Januari 2022, Kamil mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden. Karena ia seorang politikus independen ditambah menyadari saat ini tidak mungkin politisi independen mencalonkan diri untuk kampanye presiden di Indonesia, ia berharap akan ada partai politik yang akan membawanya sebagai calon presiden.

Baca Juga : Profil AHY : Agus Harimurti Yudhoyono

Tawaran Dirut Badan Pertanahan Nasional Nusantara

Pada tanggal 20 Januari 2022, Joko Widodo menyatakan niatnya untuk menetapkan seorang arsitek plus memiliki pengalaman dalam mengelola daerah plus pemerintahan sebagai calon CEO[21] dari Otoritas Ibu Kota Negara Nusantara, ibu kota masa depan Indonesia.

Hingga tahun 2022, hanya segelintir teknokrat yang berlatar belakang arsitektur yang memiliki nama plus reputasi dalam politik Indonesia, Kamil sendiri, Tri Rismaharini, Menteri Sosial saat ini, ditambah Danny Pomanto, mantan dosen arsitektur Universitas Hasanuddin plus walikota Makassar saat ini.

Meski awalnya enggan mengkampanyekan posisi tersebut, pada 24 Januari 2022, Kamil meluncurkan kampanye elektronik untuk memanfaatkan aspirasi proyek ibu kota masa depan di Twitter.

Profil Ridwan Kamil

Agama Ridwan Kamil

Tentu tidak perlu dipertanyakan lagi agama Ridwan Kamil, namun nyatanya masih banyak yang penasaran dan ingin tahu seputar keyakinannya dan beragama apa. Padahal, Ridwan Kamil sudah bergelar Haji yang notabene menyatakan dengan jelas statusnya sebagai warga negara yang beragama.

Hal ini yang kemudian banyak dipertanyakan oleh setiap pecinta dan simpatisannya. Namun, banyak yang membela Ridwan Kamil dan menyatakan jika dirinya sangat beragama dan tidak perlu dipertanyakan. Malahan yang sedang diperbincangkan bisa saja menjurus ke SARA karena begitu banyak yang tidak paham dan hanya menggunakan cocokologi semata.

Hal ini yang seharusnya dihindari dan tidak lagi terulang. Karena itulah, topik seputar agama juga dihindari oleh Ridwan Kamil sendiri. Mengingat banyaknya kasus SARA yang ramai belakangan ini. Hal ini yang sebaiknya tidak diperbincangkan. Mengingat sangat sensitive dan membahayakan bagi siapa saja yang membahasnya.

Tentu saja diperlukan pembahasan dan cara menjelaskan yang cerdas agar tidak melukai siapa saja terutama mereka yang disebut dalam perbincangan tentang topic agama Ridwan Kamil. Yang sebenarnya sangat layak dibahas, ketika artikel ini ditulis justru berita seputar anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, yang dikabarkan hilang di sungai  Aare, di Swiss.

Anaknya dikabarkan hanyut dan proses pencarian oleh TIM SAR masih berlanjut hingga sekarang. Semoga segera ditemukan ya tentunya apapun kondisinya.

Profil Ridwan Kamil

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

iswara A man with talk-less do-more action