Warung Lama Haji Ridwan Sate Komoh Bakar, Ayam Goreng legendaris

Warung Lama Haji Ridwan ini benar-benar dikenali oleh sebagian besar warga Kota Malang. Hal itu karena sejak jaman dulu, cita-rasa masakannya masih dipertahankan dan rasa uniknya masih sama oleh tukang masak warung yang ada di Jalan Pasar Besar ini.

Sep 21, 2021 - 13:54
Sep 21, 2021 - 23:49
 0  130
Warung Lama Haji Ridwan Sate Komoh Bakar, Ayam Goreng legendaris
Warung Lama Haji Ridwan Sate Komoh Bakar, Ayam Goreng legendaris

MPOTIMES - Warung Lama Haji Ridwan ini benar-benar dikenali oleh sebagian besar warga Kota Malang. Hal itu karena sejak jaman dulu, cita-rasa masakannya masih dipertahankan dan rasa uniknya masih sama oleh tukang masak warung yang ada di Jalan Pasar Besar ini.

Tiga menu khusus mereka, yaitu Sate Komoh Bakar, Ayam Goreng dan Tempe Goreng jadi daya magnet khusus tiap pengunjung. Sampai sekarang ini opsi menu sudah berkembang plus tambahan Nasi Rawon, Daging Bumbu Rujak, Otak Goreng, Sate Usus Sapi, dan Perkedel.

Dibangun lebih tua dari Toko Oen yakni sekitaran tahun 1925 an. Malang, sebagai salah satunya tujuan rekreasi yang terkenal di Jawa Timur.

Macam tujuan wisatanya banyak, ada bikinan, alam, berbelanja, dan tidak ketinggal kulineran. Malang yang dingin memang menyajikan bermacam kulineran nikmat dan legendaris. Salah satunya contoh kulineran Malang legendaris ialah Warung Lama H. Ridwan yang ada dalam Pasar Besar. Yok kulik lebih dalam berkenaan Warung Lama H. Ridwan ini.

Warung Lama Haji Ridwan Sate Komoh Bakar, Ayam Goreng legendaris

Teritori Pasar Besar Kota Malang telah ada semenjak jaman kolonialisme Belanda. Teritori ini telah ditujukan untuk kegiatan jual-beli semenjak saat itu . Maka tidaklah aneh bila masih tetap ada beberapa bangunan yang kelihatan kuno disekitaran Pasar Besar Malang.

Baca Juga : Coba Bikin Resep Rendang Daging Sapi Padang Asli Yuk!

Warung Lama Haji Ridwan Sate Komoh Bakar, Ayam Goreng legendaris (foto; cdns.klimg.com)

Kulineran Legendaris di Dalam Pasar Besar

Warung Lama Haji Ridwan ialah sebuah tempat makan legendaris yang ada dalam teritori Pasar Besar Malang. Warung ini telah tempati salah satunya kios dalam Pasar Besar Malang satu tahun sesudah Pasar Besar Malang dibuat.

Baca Juga : Tengkleng Gajah, Makan Gulai Kambing Porsi Gajah, Berani Coba?

Dahulunya, Haji Ridwan sempat jual dagangannya cukup dengan berkeliling-keliling dan menanggungnya dengan sebuah gerobak kecil. Sampai pada akhirnya tahun 1925 beliau tempati kios di Pasar Besar Malang.

Sekarang, warung legendaris ini telah dilanjutkan oleh angkatan ke-3 nya. Dahulunya menu yang dipasarkan hanya berbentuk sate komoh. Yakni sate yang dibuat dari daging sapi dan dibalur dengan bumbu merah sepeti bumbu bali.

Bila kamu tidak paham lokasi kulineran Malang ini dan menanyakan di mana warungnya, beberapa penjual secara lancar akan memberinya arah. Sebab bisa disebut tempat makan ini demikian populer dan menjadi legenda di Pasar Besar Malang. Bagaimana tidak, warung ini telah ada semenjak tahun 1925, satu tahun sesudah bangunan pasar besar selesai pada 1924.

Sebagai info, Pasar Besar Malang mulai proses pembangunan pada 1919, dan telah selesai pada 1924. Saat sebelum jualan tetap di Pasar Besar Malang, Haji Ridwan rupanya telah lebih dulu jualan rawon dengan pikulan. Walau berulang-kali terjadi bencana di Pasar Besar seperti kebakaran, Warung Lama H. Ridwan masih berjaya sampai saat ini. Bahkan juga saat ini telah diatur oleh angkatan ke-3 .

Warung Lama Haji Ridwan Merekam Sejarah Kemerdekaan RI

Membuka saat sebelum Indonesia Merdeka, alm. H. Ridwan saat itu membutuhkan perjuangan. Karena berbelanja bahan yang dipakai untuk dagang perlu diam-diam. Bahkan juga, agar tidak kedapatan Belanda, dia sembunyikan beras dalam tempat susu. Dan karena itu kulineran ini mempunyai sedikit cerita perjuangan didalamnya, walau pernah 3x perbaikan, sampai saat ini Warung Lama H. Ridwan masih penuh oleh pengunjung.

Baca Juga : Resep Tongseng Ayam Pedas Rumahan Yang Gurih Dan Sedap

Warung Lama Haji Ridwan adalah Doa

Dalam pada itu untuk nama ‘Warung Lama' yang dipasangkan, rupanya sebagai sisi dari doa Haji Ridwan agar warungnya dapat tahan lama. Dan karena doa itu, telah membuka berpuluh-puluh tahun lama waktunya. Bahkan juga bila dihitung-hitung hingga saat ini, warungnya telah membuka lebih kurang sepanjang 93 tahun.

Warung Lama Haji Ridwan Sate Komoh Bakar, Ayam Goreng legendaris (Foto; risetcdn.jatimtimes.com)

Menu Unggulan Warung Lama Haji Ridwan

Awalannya, tempat makan legendaris di Malang ini cuman tawarkan 3 menu saja, yaitu sate komoh, ayam goreng dan tempe goreng. Dan sesudah berkembang saat ini, Warung Lama H. Ridwan ini perbanyak menu yang disuguhi. Dimulai dari rawon, ayam lodho, krengsengan, sate usus sapi, gorengan otak, perkedel dan ada banyak kembali yang lain.

Dan sudah pasti sampai saat ini menu unggulannya ialah sate komoh. Yaitu sate daging sapi yang dibumbui rempah yang komplet dan cabe merah. Untuk cita-rasanya sendiri, bila pernah mencicip masakan daging dengan bumbu bali, ya semacam itu kurang lebih, cukup manis agak pedas dengan rasa rempah yang kuat.

Baca Juga : Docang Makanan Legendaris Sejak Zaman Walisongo

menu yang dipasarkan seperti Nasi Rawon, Nasi Kari Ayam, Nasi Campur, Nasi Bali, Nasi Soto, dan banyak yang lain. Harga yang dijajakan juga relatif murah dan dapat dijangkau. Cuman sekitar dari harga Rp 2.500 sampai Rp 20.000 saja. Ada baiknya kalau kamu ingin kuliner di sini saat pagi hari sekalian isi perut untuk makan pagi seperti saya. Saya pesan menu Nasi Campur dan Nasi Soto Daging.

Formasi Nasi Campur yang saya pesan memang lumayan simpel, cuman berisi nasi putih, krengsengan daging, potongan telur bumbu bali, kering tempe, potongan sayur wortel, dan tahu bumbu bali. Tetapi rasanya sangat nikmat karena bumbu-bumbu yang diolah juga tepat dengan bumbu masakan rumahan. Harga cuman Rp 17.500 saja.

Ada juga Soto Ayam Daging yang pas dikonsumsi untuk makan pagi. Kombinasi daging, koya, dan gurihnya kuah soto sanggup menghidupkan semangat pada pagi hari saat perut sedang perlu konsumsi energi dari makanan. Harga juga dapat dijangkau, cuman Rp 15.000.

Semua harus kamu coba dan cicip khususnya mendol gorengnya. Mendol ialah makanan yang umum diketemukan di Jawa Timur. Dibuat dari tempe dan dibuat bundar selanjutnya dimasak.

Warung Lama Haji Ridwan Sate Komoh Bakar, Ayam Goreng legendaris (Foto; statik.tempo.co)

Tertarik mencicip kepuasan kulineran yang disuguhi di sini? Rekan Pelancong langsung bisa tiba ke Pasar Besar Malang yang belokasi di Lantai Dasar Unit B15-16, Jl. Pasar Besar, Sukoharjo, Klojen, Malang. Lokasi persisnya, masuk ke pintu khusus pasar lalu turun ke lantai bawah dan belok di tikungan kanan ke-2.

Baca Juga : Ketoprak Japar, Ketoprak Murah Nyempil di Komplek Mewah

Bila sangsi di mana lokasinya, Rekan Pelancong dapat menanyakan ke beberapa penjual yang lain. Jam bukanya dimulai dari 08:00-16:00 WIB. Sementara untuk harga, range Rp35.000-40.000, bergantung opsi lauk yang diambil, per November 2018.

Nah itu tadi ulasan singkat tentang Warung Lama Haji Ridwan Sate Komoh Bakar, Ayam Goreng legendaris. Simak juga artikel menarik lain tentang sate ayam, ikan bakar, resep tongseng, resep nasi goreng, dan soto lamongan. Selamat membaca!

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

ahmdimanuddin I love to travel around and get a lot of tasty food, and now am write it down! Side https://www.ruangriangcreative.eu.org/